Hai, artikel ini sebenarnya tidak penting-penting banget untuk dibaca, tapi izinkan saya untuk menceritakan pengalaman pribadi saya ke dalam sebuah tulisan.
Saya merupakan mahasiswa aktif. Ya, aktif tidak hanya sekedar berstatus aktif. Beberapa aktivitas yang bisa dilakukan oleh mahasiswa sudah satu per satu saya coba.
Organisasi mahasiswa, lomba/kompetisi, pengabdian, menulis ilmiah, Merdeka Belajar, setidaknya semua itu sudah pernah saya cicipi selama saya menduduki bangku perkuliahan ini.
Kini saya adalah mahasiswa yang menatap semester 6 dalam beberapa minggu kedepan. Ya, di libur semester ini sebenarnya saya memiliki niatan untuk libur sejenak sembari membaca panduan dan ilmu-ilmu yang dapat menunjang saya dalam melaksanakan magang di semester 6.
Yap, meliburkan diri sejenak di waktu yang tepat adalah pilihan yang sangat tepat untuk diri saya sendiri. Namun, di pertengahan waktu ternyata saya baru ingat bahwa Januari adalah bulan di mana kampus saya melaksanakan Dies Natalisnya.
Sebenarnya, saya sama sekali tidak peduli dengan hal tersebut. Bahkan, saat pembukaan berlangsung saya memilih untuk pergi ke tempat wisata dengan seseorang untuk menghibur diri saya sendiri, yang tentunya saya ingin menghibur diri sendiri tanpa paksaan orang lain.
Namun, kurang lebih satu minggu berlangsung, saya mendapatkan informasi bahwa PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) yang pernah saya ajukan pada sistem kampus ternyata diseleksi dan jika lolos 10 besar akan dijadikan lomba.
Ya, lomba tersebut masuk ke dalam serangkaian Dies Natalis sebagai lomba PKM antar fakultas. Sebenarnya, saya kembali tidak peduli dengan informasi tersebut. Karena ya… keinginan saya hanya satu, yakni liburan.
Sebelumnya, PKM yang saya kumpulkan di sistem saya niatkan untuk direview oleh reviewer internal untuk dikembangkan dan dilanjutkan ke proses submit PIMNAS 2023. Hanya itu, tidak ada niatan sama sekali untuk mengikuti Dies dan sebagainya.
Tepat di tanggal 18 Januari 2023, pengumuman finalis (10 besar) lomba PKM di masing-masing jenispun diumumkan. Saya sebenarnya sedikit penasaran, tetapi tidak menanyakan kepada official Fakultas saya.
Siapa sangka, ternyata saya lolos ke 10 besar di PKM-KC (Karsa Cipta). Padahal, seingat saya paper yang saya kumpulkan sama sekali tidak serius dalam pembuatannya. Walaupun, proses dan hasil yang saya buat saat itu sangat serius. Karen adanya kewajiban program studi independen yang harus saya selesaikan, paper PKMpun tidak sempat saya urus dengan serius.
Yah, mau bagaimana lagi? Sayapun mengikuti arahan-arahan official Fakultas saya yang sudah berusaha untuk menghubungi satu-satu tim kontingen PKM Fakultas saya saat itu. Saya hargai, yang namanya mahasiswa berorganisasi memang tidak mendapatkan upah banyak, selain perasaan dihargai.
H-3 Presentasi
Saya dan tim saya pun bergegas untuk membuat power point presentasi. Saat hari pertama, tim saya hanya berisikan dua orang dengan satu orang rekan saya (yang seharusnya bertiga dengan dua orang rekan).
Alasan rekan saya tidak dapat mengikuti pembuatan power point adalah kesibukan organisasinya. Alasan tersebut amat sangat saya maklumi dan hargai, sampai akhirnya drama baru dimulai…
Salah satu dosen yang hadir saat itu menginginkan pergantian anggota di dalam tim saya dengan salah satu mahasiswa andalannya. Saat itu, saya masih mempertimbangkan apakah teman saya satu ini harus diganti atau tidak.
Namun, karena teman saya ini memang sedang sibuk akhirnya sayapun setuju dengan tawaran Dosen yang mendampingi saya saat itu. Selain itu, saya juga wellcome dengan mahasiswa yang ditawarkan.
Drama baru muncul, anggota baru sayapun tidak bisa untuk mengikuti lomba PKM yang dilaksanakan tepat pada tanggal 22 Januari 2023. Alasannyapun dikarenakan jadwal tersebut berbarengan dengan lomba yang lainnya.
Kembali pusing dan bingung dalam masalah anggota tim ini. Di sisi lain, saya harus beranggotakan 3 orang saat presentasi, karena jika kurang maka akan ada pengurangan poin untuk tim saya.
H-2 Presentasi
Terkait permasalahan itu, saya sebenarnya sudah memiliki pengganti yang tepat. Dia adalah anggota BEM Fakultas dan juga mahasiswa satu prodi, tentunya dengan skill public speaking yang cukup saya kagumi.
Namun, dengan berbagai pertimbangan tim officialpun menginginkan anggota lama saya (sebelum ada pergantian). Pusing kembali menghampiri saya, karena anggota baru ini sudah sempat saya ikuti latihan presentasi dan mendapatkan bagian pembahasan.
Pada akhirnya, rekan tim asli saya saat itu dibujuk oleh Dosen yang mendampingi PKM di fakultas saya saat itu. Syukurnya, rekan saya tersebut mau tanpa penolakan sedikitpun. Lega dan bersyukur karena drama ini tanpa masalah baru yang datang.
Saat itu sayapun langsung memberikan interuksi kepada anggota tim lama saya, mengingat juga sisa waktu yang tidak lama untuk berlatih presentasi dan tanya jawab.
H-1 Presentasi
Sialnya, saat H-1 presentasi ini penyakit flu menyerang kesehatan saya. Flu, panas, dan meriang mengambil waktu saya untuk mematangkan diri di H-1 presentasi PKM. Seharian saya habiskan dengan tidur dan makan yang saya pesan melalui GoFood dan kiriman rekan tim.
Mau bagaimana lagi, padahal pada saat itu ada penyempurnaan latihan PKM yang diadakan oleh official PKM Fakultas saya. Mau tidak mau, izin adalah jalan terakhir agar saya bisa pulih di hari H.
Saat itu, rekan saya juga sempat menawarkan saya untuk berisitirahat dan membatalkan saya dan tim sebagai kontingen PKM. Namun, saya menolak. Bukan karena rasa tanggung jawab, tetapi saya rasa akan sangat rugi jika membatalkan presentasi di saat power point sudah saya buat dengan sangat serius dan waktu yang cepat.
Syukurnya, saat malam hari tiba saya rasa saya sudah merasa lebih baik dan hanya tinggal melanjutkan istirahat dan meminum obat. Saya saat itu berharap agar bisa cepat sehat dan pulih.
H Presentasi
Di pagi hari, tepatnya pukul 04.30, saya mencoba keluar untuk membeli makanan, air, vitamin, dan obat yang saat itu sudah habis. Walaupun dengan keadaan kurang sehat, saya rasa saya harus melakukan itu.
Setelah mendapatkan semua itu, semua saya makan dan minum dengan harapan bisa sembuh dari sisa waktu yang sangat sedikit ini. Ya, tidak ada salahnya untuk berharap kepada Tuhan, dan tentunya dengan berusaha memulihkan diri.
Saat itu saya melanjutkan tidur dan sebelum itu saya telah menghidupkan alarm yang seharusnya berbunyi di jam 07.00.
Getar dan nada alarm HP saya berbunyi di pukul 07.00, sayapun bangun. Ajaibnya, saat itu saya benar-benar merasa sembuh (dengan sisa flu dan batuk yang tidak lagi parah). Saat itupun saya langsung menghubungi salah satu anggota tim saya dan mengabarinya bahwa kita akan presentasi.
Di pukul 08.00 WITA, saya berangkat menuju kampus dan sesampainya di sana saya langsung registrasi sekaligus presensi kehadiran ketua tim.
Presentasipun dimulai sekitar pukul 09.30 WITA. Saat itu, saya mendapatkan nomor undi 3. Rasa syukur masih saya panjatkan saat itu karena saya berhasil sembuh dan pulih di saat yang tepat.
Masuk ke giliran presentasi, kamipun siap menampilkan yang terbaik untuk diri sendiri, tim, dan ya tentu saja Fakultas. Walaupun dengan persiapan yang minim, tetapi tim yang saya bentuk ini sudah pernah saya ikutkan kompetisi Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan total 2 kali menang dari 2 kali percobaan lomba.
Presentasi tim sayapun tiba. Di awal presentasi berjalan dengan lancar, mulai dari pembukaan hingga latar belakang. Masuk ke bab 2, presentasi masih lancar, masuk ke bab 3 masih lancar juga, dan bab 4 tentu juga sangat lancar. Ya, bisa dibilang presentasi PKM yang memiliki persiapan minim ini lancar tanpa ada hambatan/kesalahan sedikitpun.
Masuk ke sesi tanya jawab. Di sini saya sama sekali tidak takut dengan pertanyaan yang sulit. Karena menurut saya pertanyaan sulit dan jika juri menemukan kekurangan PKM saya, maka itu akan menjadi masukan yang sangat baik untuk PKM saya kedepannya.
Akhirnya, sesi tanya jawabpun berhasil saya lewati dengan menjawab pertanyaan ringan, serta berterima kasih dengan juri jika diberikan saran dan masukan saat menemukan titik lemah PKM yang saya dan tim presentasikan.
Nomor undi 3 sudah selesai. Saatnya saya kembali merasa bersyukur karena dapat melewati presentasi dengan sangat lancar.
Setelah waktu istirahat diberikan, saya mendapatkan informasi bahwa pengumuman akan dilaksanakan pada tanggal 24 Januari 2023. Saya sedikit tidak yakin bahwa saya akan mendapatkan juara. Bukan tanpa alasan, karena saat itu paper saya berada di posisi 4 dengan terpaut 7 poin dari posisi 3.
Namun, ya apa salahnya berharap dan berdoa pada Tuhan. Selagi gratis dan saya percaya dengan Tuhan, saya sangat berharap bisa setidaknya tembus ke posisi 3.
Hari Pengumuman
Dua hari telah berhasil, pada pukul 15.00 akan dilaksanakan pengumuman juara lomba PKM antar fakultas serangkaian Dies Natalis. Saat itu, saya diundang oleh Fakultas untuk menyaksikan bersama pengumuman tersebut, karena pengumuman juga dilaksanakan secara online melalui Zoom Meeting.
Sialnya, saya baru bangun dari tidur siang sekitar pukul 15.30. Saya pikir pengumuman telah dilaksanakan, tetapi setelah saya coba buka link Zoom yang dikirimkan ternyata acara baru saja dimulai dengan sambutan-sambutan penyelenggara.
Setelah kurang lebih 15 menit berlalu, acarapun dilanjutkan ke tahap pengumuman juara dari masing-masing jenis PKM. Masuk ke jenis PKM KC, saat itu saya merasa tidak percaya diri akan mendapatkan juara.
Pada akhirnya hostpun menyebutkan…. “Juara Ketiga diraih oleh ketua tim atas nama… Ida Bagus Indra Dewangkara”. Ya, itu adalah nama saya yang telah berhasil mendapatkan juara ketiga atau setara perunggu dalam lomba PKM serangkaian Dies Natalis.
Rasa senang dan kaget saya rasakan saat itu. Namun, sekali lagi, yang namanya berharap tidak akan ada ruginya. Selagi percaya dan berusaha, pasti itu akan terjadi, hanya saja ditentukan oleh kurang lebihnya effort yang dikeluarkan.
Tidak lupa, dalam hal ini saya ucapkan selamat dan terima kasih kepada seluruh tim saya, dosen, dan official Fakultas yang sudah mendampingi saya selama kegiatan ini berlangsung.
Kegiatan yang tidak saya rencanakan tetapi mendapatkan hasil yang bagus adalah suatu hal yang menyenangkan di dalam hidup saya. Saya anggap ini sebagai rezeki. Dengan ini, prestasi demi prestasi terus saya kejar sebagai pengembangan kompetensi yang saya miliki.
Saya sangat percaya bahwa mahasiswa tidak hanya harus belajar di bangku kelas saja. Tetapi begitu banyak kegiatan yang dapat menunjang kemampuan dan kompetensi diri di luar kelas sana. Ayo semangat dan tetap berharap pada Tuhan yang selalu akan menolong kita.
All Glory to God!
Komentar Terbaru